Kastil mistis yang saya kagumi ada di solo

13.54 Posted In Edit This 0 Comments »
Saya baru menutup telepon dari Bunda saya. Beliau mengabarkan keputusan si Kepala Suku (baca: Ayah saya) bahwa kami sekeluarga akan pergi ke madiun pada liburan natal dan tahun baru bulan depan. Sepertinya akan melanjutkan traveling yang tahun lalu terhenti di Jogja. Ahh keluarga saya gila traveling.
Saya selalu mengingat Jawa sebagai akar budaya saya, sejenak melupakan bahwa saya lahir dan besar di sumatra (Lampung). Sejak SD setiap guru saya bertanya "kamu orang apa?" saya dengan tegas menjawab "saya orang solo bu!" padahal menginjakan kaki di solo pun baru terwujud di usia saya yang ke 20. ironis memang. itupun setelah saya membujuk ayah saya untuk "mudik".

Solo sungguh adalah kota impian saya, becak lebih banyak berkeliaran dibanding kendaraan bermesin. yang terpenting adalah Keraton, entah kenapa sejak dulu saya tergila-gila dengan masalah "putri-putrian" Bunda saya berujar bahwa itu memang Girl's Thing. Daya tarik kota ini di keratonnya, ada dua keraton tapi keduanya sama-sama memiliki pesona fisik dan mistik yang serupa. keraton di bagian timur disebut keraton kasunanan surakarta. Keraton ini lebih besar daripada keraton mangkunegaran yang terletak di utara.

Suasana mistis di keraton Kasunanan lebih terasa mencekam, tur saya dengan guide diawali masuk ke sebuah taman yang dialasi pasir dari laut selatan, semua tamu diminta melepaskan alas kaki dan topi. pasirnya lebih halus daripada pasir manapun yang pernah saya injak, bercerita si guide bahwa setiap hari jumat kliwon (kalau tidak salah -saya lupa-) sehabis salat jumat akan ada tarian di sebuah balai di dalam taman pasir tersebut, ada 8 penari yang haruslah perawan tidak datang bulan menari disitu, ditengah-tengah tarian -jangan kaget- akan terlihat 9 penari dimana salah satunya adalah kanjeng ratu selatan , itu menurut si guide. sayangnya saya datang dihari sabtu. ada juga menara tinggi yang hanya boleh dimasuki oleh sultan yang fungsinya untuk berkomunikasi dengan kanjeng ratu selatan itu. merinding saya. sungguh. pasirnya berkhasiat menyembuhkan rematik dll, namun tamu tidak boleh membawa pulang.
dilanjutkan masuk ke ruangan-ruangan berisi kereta kencana, beberapa masih dipakai. terlihat sekali nuansa mistisnya karena didepan kereta kencana ini diletakan sesajen dan si guide senantiasa menunduk memberi hormat kepada kereta- kereta kencana tersebut.
nahhh yang paling mengerikan adalah di depan keraton ada taman yang berisi meriam dimana 2 diantaranya dipercaya adalah jelmaan dari dua orang panglima perang. lalu di bagian tangga ada satu ubin yang berbeda motifnya saya bertanya pada guide apa sebabnya. guide menjawab dengan entengnya bahwa ubin dengan motif berbeda yang tengah saya injak didalamnya tertanam kepala seorang jendral belanda. buru-buru saya pindahkan kaki dari sana. katanya hal itu dilakukan untuk menggertak penjajah di jaman dahulu. hiiii seram.......

keraton mangkunegara lebih modern jauh dari kesan mengerikan, peninggalannyapun tidak sebanyak keraton kasunanan namun keraton ini lebih megah. silsilah terakhir keluarga saya yang tinggal di solo bekerja di keraton ini, si bapak bekerja sebagai penerjemah aksara jawa kuno di prasasti dan dokumen-dokumen antik, si anak bekerja sebagai pelatih tari tradisional. percayakan anda bahwa si bapak bekerja 5 hari seminggu menerjemahkan aksara jawa kuno hanya dibayar 10ribu rupiah perbulan?? tapi si bapak bilang kepada saya bukan uang yang dia cari tapi cerita tak ternilai dibalik setiap prasasti yang ditemukan.

istana di solo yang bagi saya sama malah lebih bagus daripada istana buckingham.

saya akan kembali kesana satu hari nanti.
saya yakin itu karena disana akar budaya saya.

0 komentar: